Selasa, 05 Februari 2019

Tol Laut Akan di Optimalkan Pada Awal Tahun 2019 Ini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selalu berusaha tingkatkan efektivitas program tol laut untuk menggerakkan konektivitas serta mendesak disparitas harga di lokasi timur Indonesia.
Kehadiran Tol Laut sampai sekarang ini dapat mendesak disparitas harga 15-20 %. Akan tetapi, masih tetap ada permasalahan dalam penerapan berkaitan muatan balik. Kementerian/Instansi lainnya juga disuruh turut mengoptimalkan kedatangan Tol Laut.
"Untuk itu, saya pun menggerakkan pihak berkaitan seperti Perdagangan, Pertanian, Pelni, Djakarta Lloyd, Pelindo I sampai IV untuk bertindak aktif dalam memaksimalkan muatan balik Tol Laut," tutur ia lewat info sah, Selasa (5/2/2019).
Ia pastikan bila pemerintah berusaha menggerakkan program tol laut tidak cuma port to port (dari pelabuhan ke pelabuhan), tetapi sampai end to end (langsung sampai ke customer). Hingga diinginkan penduduk di daerah yang dilalui Tol Laut betul-betul rasakan harga yang dapat dijangkau.
Untuk wujudkan keinginan itu, dia mengutarakan, pihaknya sudah mempersiapkan taktik penambahan handling petikemas.
Salah satunya mempersiapkan tehnologi info atau digitalisasi dalam memberi dukungan proses pengangkutan laut untuk wujudkan penyelenggaraan angkutan laut yang efisien serta transparan.
"Contohnya kelak akan ada skema Dashboard digital yang di kembangkan untuk tawarkan produk, contohnya beras, ke sejumlah titik hingga beberapa pedagang kecil langsung bisa beli serta pasarkan.
Begitupun ikan contohnya langsung dapat dibeli oleh customer hingga nelayan langsung mendapatkan faedah harga serta mempercepat rantai usaha," urainya.
Mengenai beberapa lembaga mengemukakan, sudah rasakan faedah beberapa program yang dibikin untuk memberi dukungan Tol Laut.
Seperti Kementerian Pertanian, yang mengaku penyediaan kapal spesial ternak KM Camara Nusantara sudah mengawasi animal walfare yang membuat kualitas daging ternak terjamin.
Baca Juga : harga pagar besi
harga pagar besi minimalis
Pada Senin (4/2/2019) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kementerian Perhubungan pun melakukan beberapa penandatanganan dengan beberapa pihak untuk memberi dukungan Tol Laut.
Salah satunya, penandatanganan MOU memudahkan tarif layanan pelabuhan pada Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub dengan Pelindo I-IV.
Diluar itu, ada juga penandatanganan penyerahan pengoperasian kapal Logistik Kendhaga Nusantara 3 dari Ditjen Hubla Kemenhub pada PT Djakarta Lloyd.
Dan penandatanganan penyerahan pengoperasian kapal perintis KM Sabuk Nusantara 92 dari Ditjen Hubla Kemenhub pada PT Pelni.
Dalam peluang itu, ikut diteken Deklarasi Doloronda yang berisi prinsip semua stakholder untuk memberi dukungan optimalisasi program Tol Laut.

Akankah Hutang Negara Kita Bisa Terlunaskan Tahun 2019

Instansi Penyidikan Ekonomi serta Penduduk Kampus Indonesia (LPEM UI) ikut memberi komentar berkaitan jumlahnya utang pemerintah. Walau bertambah cepat, dalam empat tahun paling akhir, tetapi utang pemerintah dipandang masih tetap teratasi.
Hal tersebut tersingkap dalam 'Seri Analisa Makroekonomi Indonesia Economic Outlook 2019' yang di terima Merdeka.com, Selasa (5/2/2019).
"Sejumlah besar utang ada dalam mata uang domestik. Pada kuartal-III 2018, utang dalam mata uang asing sampai Rp 1.873 triliun, sesaat utang dalam mata uang Rupiah sampai Rp 2.544 triliun atau sama dengan 58 % dari keseluruhan utang. Akan tetapi, bila dibanding dengan tahun 2014, bagian utang dalam mata uang asing alami dikit penurunan dari 43 % jadi 42 %," kata Kepala Penelitian LPEM FEUI Febrio Kacaribu.
Menurutnya, meskipun Rupiah terdepresiasi seputar 20 % semenjak akhir 2014, pembagian utang dalam mata uang asing yang cukuplah konstan ini begitu mengesankan.
Perihal ini menuturkan jika utang Indonesia yang diurus bisa bertahan lebih baik pada fluktuasi mata uang, mengisyaratkan terdapatnya disiplin yang kuat dalam memitigasi resiko nilai ganti dan dapat kurangi kerentanan pada guncangan external berkaitan dengan utang luar negeri.
Segi ke-2 yang dianalisa LPEM UI ialah perbandingan pemberi utang pada domestik serta asing. Pemerintah Indonesia lebih tergantung pada kreditor external dibanding kreditor domestik.
Hal itu cukuplah menguatirkan mengingat 57,6 dari utang pemerintah Indonesia ada berbentuk Rupiah, serta seputar 40 (seputar Rp 850 triliun) salah satunya dipunyai oleh asing.
"Saluran modal portofolio yang dengan tidak diduga alami goncangan bisa memunculkan intimidasi serius pada nilai ganti, sama dengan contoh di periode 2018 serta 2013-2015," jelas ia.
"Akan tetapi, searah dengan hal itu, bila kita banding dengan apakah yang berlangsung di tahun 2014, rasio kreditor asing dalam utang pemerintah Indonesia kira-kira stabil. Selain itu, pemerintah sukses turunkan rasio dari 62 % pada 2017 jadi 60 % pada 2018," lanjut ia.
Segi ke-3 terkait dengan rasio nilai utang pada PDB. Walau tampak makin tinggi saat lima tahun paling akhir, rasio utang pada PDB Indonesia masih tetap tambah lebih rendah dibanding dengan 15 tahun yang kemarin.
Butuh dicatat jika sejumlah besar dari penambahan utang pemerintah Indonesia dipakai untuk investasi 'produktif', terpenting pada project infrastruktur, yang bisa menggerakkan saluran PDB di hari esok.
Utang tidak dipakai untuk mengkonsumsi, misalnya, dipakai untuk pembiayaan subsidi bidang daya. Oleh karenanya, penambahan rasio utang pada PDB yang berlangsung sekarang ini sebetulnya tak perlu di kuatirkan terlalu berlebih.
Tampak dalam tiga tahun paling akhir, walau pembiayaan project infrastruktur yang dikeluarkan semakin besar, pemerintah Indonesia sudah sukses dengan berarti perlambat penambahan rasio utang serta meredam rasio itu ada dibawah 30 %.
"Di lain sisi, rasio utang pada PDB Indonesia relatif tambah lebih rendah dibanding dengan beberapa negara berkembang yang lain; seperti Thailand (42 %), Malaysia (55 %), Vietnam (58 %), atau Brasil (88 %)."
Segi ke empat tentang cenderung pemerintah Indonesia untuk meningkatkan utang periode panjang dibanding periode pendek. Segi ini begitu penting dalam pengendalian utang. Sebagian besar utang pemerintah Indonesia adalah utang yang jatuh tempo dalam periode Panjang tambah lebih tinggi dibanding dengan utang yang jatuh tempo dalam periode pendek.
Utang pemerintah pas dikerjakan saat kekuatan tingkat perkembangan PDB cukuplah menjanjikan. Utang 'produktif' akan menstimulus perkembangan ekonomi lewat pembangunan infrastruktur ataupun sdm yang sudah direncanakan.
"Oleh karenanya, utang yang diurus dengan baik bisa membuahkan perkembangan periode panjang yang berkepanjangan, searah dengan penambahan standard hidup yang dibuat lewat penambahan produktivitas serta beban utang yang terkelola. Dalam perihal ini, kami lihat jika formasi utang pemerintah Indonesia sekarang ini cukuplah aman," tutur ia.
Baca Juga : harga kusen
harga daun pintu
Bagian positifnya, pemerintah sudah tunjukkan prinsip untuk menjaga utang dengan tingkatkan dominasi utang periode panjang, sekurang-kurangnya dalam enam tahun paling akhir.
Data paling akhir pada kuartal-III 2018 tunjukkan jika keseluruhan utang pemerintah sebesar Rp 4.416 triliun atau tumbuh sebesar 14,2 % (y.o.y), searah dengan keperluan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur serta pekerjaan produktif yang lain.
Dengan spesial, berdasar pada waktu jatuh tempo, utang Indonesia didominasi oleh utang periode panjang, yakni seputar Rp 4.296 triliun atau 97 % dari keseluruhan utang pemerintah serta tumbuh sebesar 14,7 % (y.o.y). Sesaat utang periode pendek sampai Rp120 Triliun atau 2,7 % dari keseluruhan utang, turun sebesar 2 % dari tahun awal mulanya (y.o.y).
"Perihal ini tunjukkan jika beban pembayaran utang dalam biaya pemerintah akan alami penurunan bertepatan dengan penambahan utang periode menengah serta panjang. Pembayaran utang cuma sedikit akan memberatkan biaya di tahun yang akan datang," papar Febrio.

Terbit Sudah Uang Elektrik Untuk Pengangkutan Umum 2019

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tengah menyediakan supaya Kartu Multi Trip (KMT) dapat berubah menjadi uang elektronik. Sekarang ini KCI tengah menanti terdapatnya izin dari Bank Indonesia (BI) .
" Mesti ada audit, mesti uji-coba kartu-kartu itu. Dengan tehnis dengan legal mesti kami penuhi dahulu. Dari BI. Kami berharap sich selekas mungkin namun jika kami di tanya kapan, itu mesti di BI, " kata Direktur Penting PT KCI, Wiwik Widayanti, kala dijumpai, di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (5/2/2019) .
Wiwik menjelaskan kalau sudah menyimpan izin BI, karena itu KMT bisa dimanfaatkan buat pembayaran moda transportasi beda, seperti Transjakarta, MRT, serta LRT.
" Kami mengharap dapat ada kerja sama antarmoda trasnportasi beda ada MRT, LRT transJakarta kelak Railink, KCI jika dapat kelak kartu-kartu yg ada itu dapat masuk ke semua tempat. Jadi jika orang miliki satu ini saja, dapat diperlukan MRT LRT, nanti, " jelas ia.
Dengan datangnya uang eletronik itu, pasti penduduk tambah lebih dimudahkan. Nanti penduduk cuma butuh punyai satu kartu buat beragam moda transportasi umum.
" Top up sich saat ini, jika kelak telah berjalan, kita pengin top up di mana lantas dapat. Sesuai sama kartu bank, "
Diluar itu, antrean di stasiun bisa dikurangi. Tidak cuma itu. KCI jadi operator KRL lantas tidak usah ikut kewalahan sediakan uang tunai.
" Utamanya jika kami memakai THB, mesti kami siapkan uang, antrean panjang uang receh. Kami ikut Rp 3. 000 per 25 km. penambahan 1. 000, jadi kami mesti sediakan itu cukuplah berat ikut cukuplah menyusahkan juga. Jika telah ada KMT kelak telah ada saldo saat ini, "
Baca Juga : harga kanopi
harga polycarbonate
Pihaknya akan menggandeng beragam perusahaan penyedia layanan e-wallet. Dengan begitu penduduk kian dimudahkan buat bertransaksi, terpenting buat mengerjakan top up.
" Apalagi jika kelak ada e-wallet ya. Saat ini telah ada sekian banyak perusahaan yg telah ada. Itu kelak jika telah kerja sama kelak enak. Utamanya cashless lah. Kian ke depan, kian kurangi orang (memakai uang tunai, " ujarnya.
" Kan banyak (e-wallet) saat ini. Kelak kami kerja sama seperti beberapa perusahaan-perusahaan itu. Supaya kami dapat melayani lebih baik kembali. Arahnya kesana, " pungkasnya.

Senin, 04 Februari 2019

Bisakah Perempuan di Andalkan Dalam Mengelola Keuangan

Hasil analisa yang dikerjakan oleh Institute for Woman’s Policy Research, ketimpangan penghasilan pada wanita raih angka 20 %. Masalah ini bermakna pria semakin banyak memperoleh penghasilan tinggi di banding wanita.
Apabila masalah ini selalu berlangsung, ketimpangan penghasilan ini tak dapat diselesaikan kembali sampai 40 tahun mendatang.
Walaupun demikian, impian wanita untuk berinvestasi lebih kecil, bahkan juga amat kecil, ketimbang pria. Cuma 29 % wanita saja yang menginvestasikan harta mereka.
Masalah ini pasti mesti di ubah, sebab kalau tak, beberapa wanita akan tidak punyai tabungan yang cukuplah untuk hari depan mereka.
Diambil dari Forbes, Minggu (3/2/2019) , dibawah ini beberapa kekeliruan mengontrol keuangan yang kerap dikerjakan oleh beberapa wanita :
Tak Kerjakan Investasi
Wanita memang menabung semakin banyak dari penghasilan mereka (ketimbang pria) , tapi tetap saja jumlahnya tabungan yang ada lebih kecil dari yang diperoleh pria.
National Institute on Retirement Security mengatakan kalau 80 % wanita tak punyai agunan hari tua.
Masalah ini memberikan kalau investasi butuh dikerjakan sebab dengan berinvestasi, uang yang disimpan semakin tambah dari kegiatan usaha, tidak cuma disimpan dalam tabungan.
Wanita merupakan investor wajar, mereka cuma tak mendapatinya
Wanita kadang-kadang kerap terasa tak nyaman serta tak yakin diri kalau mesti berinvestasi. Mereka punyai ketakutan bakal “rimba” dana yang diinvestasikan.
Annamaria Lusardi, pakar finansial serta ekonomi dari George Washington School of Business mengatakan kalau dari kajian yang mereka kerjakan, wanita condong tak punyai wacana finansial yang tinggi ketimbang pria.
Tapi, sesungguhnya wanita lebih baik dari pria kala berinvestasi. Studi Fidelity Investments pada 2017 mengatakan kalau wanita membuahkan semakin banyak kala investasi ketimbang pria sebesar 0, 4 %.
Wanita condong memikir lama sebelum berinvestasi hingga akhirnya lebih baik ketimbang pria.
Tidakkah wanita malahan takut berinvestasi sebab takut dengan resiko? Berinvestasi memang punyai resiko, tapi tak berinvestasi malahan lebih beresiko. Kalau cuma disimpan, uang kali saja hilang dengan faktor beli kepentingan serta yang lain.
Stacy Francis, perencana keuangan bersertifikat serta presiden Francis Financial di New York City, mengatakan kalau dia memvisualisasikan portofolio investasi untuk menekankan wanita berinvestasi.
“Pada 35 tahun mendatang, kalau Anda menyimpan uang dengan nominal demikian, karena itu Anda bakal memperoleh demikian. Sama seperti dengan uang cadangan untuk pensiun. ” katanya.
Baca Juga : harga kitchen minimalis
                      harga besi wiremesh
Investasi terlampau sulit
Ada beberapa trik investasi yang bisa Anda kuasai biar investasi sukses, tapi hal tersebut pasti sulit serta bakal konsumsi banyak sekali waktu serta ongkos. Kalau Anda punyai ongkos dengan nominal A, karena itu Anda langsung dapat menginvestasikannya di IRA. Atau kalau Anda ingin sadari pedoman investasi yang murah, Anda dapat memakai layanan Robo-advisor, layanan manajemen portolio yang udah terotomisasi.
Anda pun mungkin ingin menginvestasikan dana Anda ke program peningkatan sosial serta populasi. Investasi yang gak cuma sehat dengan finansial tapi ikut dengan sosial.
Dapat pula, Anda saling berinvestasi dengan perusahaan yang pemimpinnya wanita. Dengan kebolehannya, Anda mungkin dapat sukses menduplikasikan dana Anda di perusahaan itu.